Dalam hidup,
seringkali kita akan dipertemukan dengan orang-orang menginspirasi kita dan
memotivasi kita untuk menjadi lebih baik. Sengaja ataupun tidak disengaja.
Bentuk inspirasi dan motivasi yang disengaja adalah ketika kita memang
mendatangi sebuah seminar atau talkshow
dengan pengisi yang kita tau memang memberikan apa yang kita butuhkan.
Misalnya, kita mendatangi seminar bisnis karena kita sedang mencari inspirasi
bisnis. Sedangkan, bentuk inspirasi dan motivasi yang tidak disengaja adalah
ketika kita ngobrol dengan seseorang.
Dari obrolan tersebut, kita menemukan inspirasi untuk melakukan sesuatu. Kita
termotivasi untuk menjadi diri yang lebih baik.
Kali ini saya
ingin bercerita tentang dua teman. Keduanya bernama Rahma. Saya yakin ini bukan
suatu kebetulan. Allah lah yang mengatur pertemuan kami sedemikian rupa. Rahma
yang pertama saya panggil dengan sebutan Mbak Ma karena bisa dibilang dia tetua
di kos yang saya tinggali. Sedangkan Rahma yang kedua, saya memanggilnya Rani. Rahma
merupakan nama panggilan Rani ketika di rumah. Rani resmi menjadi penghuni kos
beberapa bulan setelah Mbak Ma diboyong ke rumah suami.
Rahma berarti
kasih sayang. Nama ini sungguh cocok pada mereka berdua. Wajah happy hampir tidak pernah luput meskipun
gurat lelah tidak bisa ditutupi dari wajah tirus keduanya. Mereka mempunyai
semangat yang luar biasa dalam menjalani kegiatan yang super padat, Salam penuh
keceriaan selalu terdengar kala mereka mengetuk pintu. Suara khas yang mudah
dikenali.
Hobi mereka
tidak kalah unik. Ketika saya bertanya ke Mbak Ma tentang apa hobinya. Dia
menjawab, “Silaturahim”. “Ada gitu hobi silaturahim?”, saya bertanya penuh
keheranan. “Iya, senang aja ketemu orang baru dan menjaga hubungan tetap baik.
Ini awalnya tuntutan pekerjaan tapi lama kelamaan berubah menjadi kebiasaan.
Kamu tahu kan kerjaku di bidang marketing. Nah, mau nggak mau aku harus ketemu
orang tiap hari”. “Kamu kan hobi ngomong, mbak. Ya pantes deh kalau suka ketemu
orang”, saya menangggapi. “Eh, jangan salah. Dulu aku kalau ketemu orang bisa
dibilang nggak seramah sekarang. Paling senyum aja. Nggak manggil”, mbak rahma
melanjutkan. “Selain karena tuntutan pekerjaan tadi, semakin kesini semakin
mengerti ternyata banyak manfaat silaturahim diantaranya memperpanjang umur,
bikin awet muda, dan melancarkan rejeki”, sambungnya. “Iya iya, yang dapat
jodoh gegara silaturahim juga”, aku meledek sambil menyenggol pundaknya. Dia
hanya terseippu sembari menggangguk.
“Menolong
orang, mbak”, jawab Rani ketika saya bertanya apa hobinya. “Ada ya hobi nolong orang?”, saya kembali
bertanya. “Iya, mbak. Suka aja nolong orang. Kadang aku sampe dimarahi temenku
karena lebih mendahulukan orang lain daripada diri sendiri”, Rani melanjutkan.
“Masya Allah”, kataku. Aku percaya ketiika Rani bilang hobinya adalah menolong
orang. Aku mengenalnya sebagai orang yang sangat ringan tangan dan tidak segan
menawarkan bantuan kepada orang yang terlihat membutuhkan.
Sedikit cerita
dari mereka, memotivasi saya untuk melakukan kebaikan sekecil apapun. Kebaikan
yang dilakukan secara terus menerus akan menjadi kebiasaan. Hingga suatu saat tanpa
kita sadari berbuat baik untuk menjadi hobi dengan senang hati kita lakukan. J
#komunitasonedayonepost #ODOP_6